Kehadiran ruang publik memegang peran penting untuk memajukan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata dalam membantu Jakarta menuju kota global. Adanya ekonomi kreatif menjadi salah satu nilai tambah dari kreativitas manusia yang berbasis pewarisan, budaya, ilmu pengetahuan yang dilindungi oleh hak kekayaan intelektual.
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta mengadakan Webinar Bicara Kota 2024 Series ke-9 dengan tema “Ruang Kota Bersahabat: Mengumpulkan Massa, Meningkatkan Ekonomi Kreatif,” acara ini membahas tentang ruang publik yang memfasilitasi kolaborasi, perdagangan, dan kreativitas, guna mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis masyarakat, pada Selasa (15/10).
Webinar ini menghadirkan empat orang narasumber yang ahli pada bidangnya masing-masing, Puji Hastuti selaku Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Salsabila Ramadita selaku Dosen dan Praktisi Event Universitas Prasetiya Mulya, Laras Anggraini selaku Co-Founder - CEO Smitten by Pattern, dan Rilia Marina Lalamentik selaku Public Relation @thelocalmarket.idn.
Aktivitas ekonomi kreatif seperti pasar seni, pertunjukan musik, dan acara startup di ruang publik memberikan kesempatan interaksi langsung antara produsen dan konsumen yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas produk kreatif. Puji Hastuti menyampaikan, pemerintah sangat mendukung dan memberikan fasilitas berupa pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang meliputi pembinaan fasilitasi, akses pembiayaan, standardisasi kurasi dan pemberian insentif bagi pelaku industri pariwisata.
Peluang dan potensi tersebut dapat menjadikan ruang publik sebagai tempat penyelenggaraan event yang bisa bermanfaat bagi publik dengan tujuan memperkuat ekonomi kreatif dan juga sektor pariwisata di kota Jakarta.
Menurut Salsabila, “Adanya ruang publik bisa dimanfaatkan sebagai event, festival Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya sebagai sebuah pengalaman.”
Memberikan pengalaman yang berkesan kepada konsumen dapat meninggalkan kenangan positif, sehingga menjadikan masyarakat ingin berkunjung kembali ke ruang publik tersebut. Pemanfaatan ruang publik menjadikan produsen dan konsumen dapat memiliki platform untuk berinteraksi langsung serta menampilkan produk lokal, seni budaya sehingga bisa dikonsumsi publik.
Ekonomi kreatif dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan ekonomi bisnis untuk menarik atau berkembang ke arah luar yaitu kota satelit Jakarta. Visi misi kota Jakarta menuju kota global bukan hanya kota satelit saja yang tertarik namun juga dengan negara-negara lainnya.
“Kolaborasi antar masyarakat dibutuhkan sebagai bentuk dukungan pada produk lokal, sehingga produk lokal bisa menjadi raja di negara sendiri,” ujar Rilia.
Pada kesempatan yang sama, Co-Founder - CEO Smitten by Pattern, Laras Anggraini berharap ekonomi kreatif dapat terus dimanfaatkan dengan berkolaborasi dan saling mendukung adanya ruang publik untuk para pelaku UMKM dapat terus berinovasi.
Berlangsungnya webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan ruang publik sebagai tempat yang bersahabat, inklusif, kreatif, dan sustainable untuk Jakarta menuju kota global, serta memberikan dorongan masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai event di ruang publik yang mendukung penguatan ekonomi kreatif, UMKM, dan juga sektor pariwisata, khususnya di Kota Jakarta.
-SF