Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (CKTRP) DKI Jakarta bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta menerima kunjungan dari Georgetown University di Studio Jakarta Satu pada Rabu (27/8/2025). Kunjungan ini menandai langkah penting dalam memperkuat jejaring kerja sama internasional, khususnya dalam bidang pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan.  

Topik yang menjadi sorotan antara lain strategi pembangunan kota berkelanjutan, pengelolaan tata ruang, serta penerapan teknologi dalam mendukung perencanaan kota modern. Dalam kunjungan ini, peserta mendapatkan pembelajaran dari sejumlah inisiatif unggulan yang telah dikembangkan melalui platform Jakarta Satu. Di antaranya adalah histori foto udara yang tersaji dalam empat layar interaktif, Dashboard Rumah Tidak Layak Huni DPRKP, Peta Kerja Zonasi Pendidikan yang mempermudah perencanaan akses pendidikan, serta sistem pemantauan Banjir Realtime yang mampu memberikan data terkini kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.

Selain itu, peserta juga diperkenalkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang menjadi basis kebijakan dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat, simulasi banjir dengan pengembangan visualisasi 3D yang mendukung mitigasi bencana, serta riset mendalam yang terus dikembangkan melalui Jakarta Satu. Seluruh inovasi ini menunjukkan komitmen Jakarta dalam memanfaatkan data dan teknologi untuk menghadirkan tata kelola kota yang lebih transparan, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan warga.

Hal ini juga mendapat apresiasi dari para peserta kunjungan, yang menilai bahwa fasilitas Jakarta Satu memberikan manfaat luas. Seperti disampaikan salah satu perwakilan Georgetown University, “Fasilitas ini sangat bermanfaat, tidak hanya bagi kebijakan publik tetapi juga bagi investor maupun masyarakat. Informasi yang tersedia dapat diakses secara terbuka, menjadikannya instrumen penting bagi Jakarta sebagai kota besar dengan tantangan yang kompleks.”

Salah satu perwakilan Georgetown University juga menyampaikan apresiasi atas kecanggihan sistem Jakarta Satu yang dinilai mampu mendukung kualitas kehidupan perkotaan melalui keterbukaan data. “Saya bisa mempelajari bagaimana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan informasi kepada publik dalam mendukung kualitas kehidupan perkotaan yang lebih baik. Saya sangat terkesan dengan tingkat kecanggihan sistem ini, terlebih karena informasi yang begitu luas dapat diakses publik untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota layak huni,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa inisiatif ini patut diapresiasi karena dikembangkan secara internal, terbuka untuk masyarakat global, dan merupakan proses pembelajaran berkelanjutan bagi Jakarta.

Kunjungan Georgetown University ke Studio Jakarta Satu menjadi pijakan penting bagi terjalinnya kerja sama internasional untuk mewujudkan inisiatif kota-kota global di Asia Pasifik. Momentum ini bukan sekadar pertukaran informasi, melainkan forum strategis untuk merumuskan potensi kolaborasi ke depan. Melalui kolaborasi lintas negara, Jakarta meneguhkan komitmennya sebagai kota yang inklusif, terintegrasi, dan berkelanjutan.

-SF