Di tengah dinamika ketenagakerjaan yang semakin kompetitif, Balai Latihan Kerja (BLK) Jakarta hadir sebagai salah satu solusi strategis dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Sebagai lembaga strategis yang menjembatani kesenjangan antara kebutuhan industri dan keterampilan pencari kerja, BLK membekali pesertanya dengan keahlian teknis dan soft skills yang relevan, tidak hanya untuk memasuki dunia kerja, tetapi juga menciptakan lapangan kerja melalui wirausaha.
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta menggelar Talkshow Bicara Kota 2025 Seri ke-15 pada Selasa (1/7). Acara bertema “Dari Nol ke Profesional: BLK Jakarta Siap Wujudkan #Generasi Siap Kerja”, acara ini membahas pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung program pelatihan yang dapat membangun sinergi multipihak dalam pengembangan ekosistem pelatihan kerja yang inklusif dan berdaya saing.
Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber ahli di bidangnya masing-masing, yaitu, Gilang Amaldi selaku Koordinator Pembinaan Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi, Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Budi Utomo selaku Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Indira Amaliasari selaku Alumni Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Pusat.
Peran dunia industri tidak bisa dilepaskan dari upaya pembangunan kota yang berkelanjutan. Diperlukan kemitraan yang kuat dengan berbagai sektor, terutama dalam menekan angka pengangguran dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Pentingnya menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah dalam upaya menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan kota tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan kapasitas masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata melalui program-program peningkatan kompetensi bagi warga,” ujar Budi.
Program peningkatan kompetensi dan pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu pilar utama dalam mendukung agenda strategis nasional, seperti pengembangan sektor pariwisata, hilirisasi industri, digitalisasi, dan transisi menuju ekonomi hijau.
“Terdapat juga lembaga pelatihan kerja milik swasta yang turut berkontribusi dalam peningkatan kualitas SDM. Pemerintah pusat juga menyelenggarakan berbagai program pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis (UPT) pusat maupun daerah, termasuk UPTD di Provinsi DKI Jakarta, yang turut menjadi mitra penting dalam pelaksanaan pelatihan di tingkat lokal,” jelas Gilang.
Sebagai lembaga strategis, penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan komprehensif. Dukungan tersebut tidak hanya mencakup aspek kenyamanan, tetapi juga mencerminkan komitmen terhadap kualitas materi pelatihan yang diberikan.
“Para peserta dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, yang disampaikan secara profesional oleh instruktur yang kompeten di bidangnya,” ucap Indiria.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga pelatihan, dan dunia industri, penguatan kompetensi sumber daya manusia menjadi agenda bersama yang terus diakselerasi. Talkshow Bicara Kota 2025 series ke-15 menegaskan, bahwa kesiapan generasi kerja tidak hanya ditentukan oleh keterampilan teknis, tetapi juga oleh dukungan ekosistem pelatihan yang terintegrasi dan berkelanjutan. BLK Jakarta hadir sebagai penghubung strategis antara kebutuhan industri dan potensi warga Jakarta, sekaligus menjadi bagian penting dalam mewujudkan kota yang maju, inklusif, dan berdaya saing global.
-SF