08
Mei 2025

Pelatihan Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) bagi ASN: Langkah Strategis Optimalkan Penggunaan SIMBG

Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi Jakarta menyelenggarakan pelatihan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) di ruang Geospasial Jakarta Satu Pusdatin CKTRP, pada Rabu (07/05).

 

Pelatihan ini didukung langsung oleh Heru Hermawanto selaku Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi Jakarta dan Heri Purwanto selaku Kepala Bidang Informasi Geospasial CKTRP, dengan pemberi materi yang didatangkan langsung oleh Esri Indonesia.

 

Pengelolaan data yang akurat dan terintegrasi menjadi pondasi penting dalam mendukung perizinan dan pengawasan bangunan di Jakarta. Pelatihan ini diberikan sebagai salah satu upaya meningkatkan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN)  dalam menggunakan perangkat lunak SIG untuk menunjang pekerjaan dan meningkatkan pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG).

 

“Saya berharap adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas para ASN dalam memahami dan mengolah data untuk kebutuhan penggunaan pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG),” ujar Heru dalam sambutannya.

 

Pelatihan yang diikuti oleh 100 peserta ASN ini berasal dari sektor dan suku dinas yang dibagi dalam dua gelombang selama dua hari. Setiap sektor dan suku dinas mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti pelatihan yang dipusatkan di kantor Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Provinsi Jakarta. 

 

Seluruh tugas dan fungsi ASN di bidang penataan ruang tidak terlepas dari aspek geospasial, sehingga penting bagi ASN untuk memahami alat bantu digital seperti perangkat lunak SIG.

 

“Kegiatan pelatihan ini bertujuan membekali teman-teman ASN dari sektor dan suku dinas, untuk dapat lebih memahami pengaplikasian perangkat lunak SIG dalam mendukung kemudahan dan percepatan kinerja,” kata Heri.

 

Kegiatan ini bertujuan pada pemanfaatan perangkat lunak SIG dalam membantu para ASN untuk melakukan proses konversi data analog ke dalam format digital menjadi objek vektor seperti area, garis dan titik agar visualisasi bangunan sesuai dengan dokumen teknis. Selain itu, mudah bagi mereka untuk mencocokkan antara data pemohon dan dokumen pendukung yang ada.

 

Menurut Farrah selaku salah satu pemateri dari pelatihan ini, tantangan utama dalam pelatihan ini adalah mengenalkan dasar-dasar SIG kepada peserta yang sebagian besar belum memiliki latar belakang di bidang tersebut. "Mereka tahu istilah SIG, tapi belum tahu cara menggunakannya. Jadi, kami perlu menyampaikan materi dengan cara yang mudah dipahami," ungkapnya.

 

Terselenggaranya pelatihan SIG ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik, transparansi perizinan, dan akuntabilitas dalam pemanfaatan ruang. Dengan ASN yang kompeten dalam informasi geospasial, pemerintah daerah dapat memberikan layanan terutama SIMBG yang lebih cepat, akurat, dan sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

 

-SF

 

Bagikan
Link berhasil disalin!